HARAPAN DAN DOA
Hamparan sinar surya pagi itu
Begitu indah hingga sukmaku berkata
Kuharap setiap hari βkan seperti ini
Sejenak diriku bersandar di pohon yang rindang
Menatap dunia
Kulangkahkan kakiku menuju rumah
Irama tapak nya bersenandung bagai lagu kesukaanku
Kemudian ia terhenti
Tatkala tersandung suara pembawa berita di televisi
Kita sedang di terang badai pandemi
Keindahan hari ini akankah sirna esok hari
Harapanku telah pergi bagai debu ditiup angin
Kulihat orang orang saling menjauhi satu sama lain
Bersembunyi dari hakikat makhluk sosial
Menolak bersentuhan
Ironis
Namun itu yang akan memulihkan semua ini
Tetaplah menjaga jarak wahai makhluk sosial
Sementara saja
Derai air mataku lolos dari sarangnya
Tiada henti harap tiada henti doa
Tetaplah menjaga jarak wahai manusia
Maka setelah pandemi usai kita kembali bersua